![]() |
kantor JNE (foto : X) |
JNE membantu melancarkan usaha yang dirintis anak sulung
Cerita ini berawal dari keinginan merintis usaha dari anak sulung
kami yang merantau kuliah di Surabaya. Tak terasa kuliahnya sudah memasuki semester 4. Awalnya dikira hanya keinginan dan khayalan
semata. Apalagi sebelum-sebelumnya, sudah sering dia melemparkan banyak ide
usaha tapi tak terealisasi.
Tapi rupanya kali ini serius. Usaha yang dipilihnya adalah membuka
lapak di pasar Minggu pagi Taman Bungkul, Surabaya. Jualannya sendiri adalah
beragam jenis pakaian dan aksesorisnya mulai baju, celana, tas , pashima dan
lainnya. Tapi bukan barang baru yang dijual. Yang dijual adalah jenis pakaian
preloved miliknya sendiri dan beberapa teman-temannya.
![]() |
Buka lapak Minggu pagi taman Bungkul (dokumentasi pribadi) |
Secara tekhnis usaha ini tidak rumit. Cukup datang agak pagi ke taman Bungkul kemudian membuka lapak ditempat yang diinginkan. Semakin pagi datang,potensi mendapatkan tempat yang lebih strategis makin terbuka. Nah, bila datang agak terlambat, risikonya tempat yang strategis dan mudah ditemukan pembeli sudah ditempati pedagang lain. Sewa lapak juga tak mahal.10 rb an saja per lapak/hari.
![]() |
Pembeli di Taman Bungkul (dokumentasi pribadi) |
Namun,kembali lagi sih, rejeki sudah ada yang
mengaturnya.soal mencari tempat strategis tadi hanya bentuk ikhtiar saja,
bukankah demikian?
Usaha yang dirintis anak saya ini ternyata, hasilnya lumayan. Bukan
hanya dari sisi keuangan dengan penghasilan tambahan selain dari kiriman orang
tua namun ternyata juga menambah banyak banyak pengalaman. Utamanya keberanian
dan percaya diri buat menawarkan sesuatu hingga melahirkan skill dalam proses
negosiasi.
Menariknya lagi, selain jualan offline di Taman Bungkul tadi, dia
mulai merintis usaha online juga di media sosial.Walaupun menurutnya, proses
lakunya tak sedahsyat offline di Minggu pagi, namun tiap hari ada saja pembeli.
BERBURU PRELOVED TEMAN DAN KELUARGA
Awalnya yang dijual baju sendiri saja . Baju-baju di lemari yang
memang tidak dipakai lagi dalam jangka waktu 6 bulan atau bahkan setahun
terakhir.Setelah dikumpulkan, jumlahnya ternyata cukup banyak juga. Satu per
satu laku, walau tak laku seluruhnya juga.
Usai baju-baju sendiri mulai berkurang, anak saya mulai menawarkan
menjualkan preloved baju teman-temannya. Sistemnya simpel saja. Biasanya bagi
hasil. Jadi disepakati harga baju dijual, bila laku, ada pembagian
hasilnya nanti.
Namun karena semakin hari permintaan semakin bagus, anak saya mulai
melebarkan sayap pencarian bahan buat berjualan barang-barang prelovednya. Dia
mulai berani menawarkan sistem bagi hasil ke
tante-tantenya maupun ke kami, orang tua untuk supply barangnya.
Tentu saja ini mendapat sambutan bagus dari keluarga. Apalagi selama
ini, memang bingung terkadang dengan banyaknya jumlah baju-baju di lemari yang
terus bertambah.
Saya sendiri mulai rajin melakukan decluttering baju-baju.Memisahkan baju yang masih akan dipakai, baju-baju tak terpakai dan juga tak layak jual, dan tentu baju-baju tak terpakai tapi masih bisa juga dijual. Dipikir-pikir lumayan bila masih bisa menghasilkan uang. Selain baju, ada sejumlah barang lain.Misalnya tas-tas kerja yang lama tak terpakai tapi masih layak buat dipakai sebenarnya. Cuma karena sudah banyak bekerja dari rumah saja, tas-tas tersebut sudah sangat jarang dipakai lagi. Alhamdulillah, lemari mulai kosong, rumah juga tambah lega dan cuan bakalan di dapat. Barangkali juga ada doa keberkahan dari orang tua lewat baju yang dikirimkan. Menarik kan?
JNE MEMBANTU PENGIRIMAN BARANG
Tentu mengantar sendiri barang-barang yang akan dijual ke Surabaya,
tidak mungkin. Anak saya juga tergolong jarang pulang kecuali lebaran. Biasanya
jatah libur pertengahan tahun banyak digunakan buat magang atau sekedar mencari
kerja tambahan. Libur masih agak lama. Kami memutuskan mengirim paket pakaian via
JNE.
JNE kami pilih karena beberapa alasan. Alasan paling utama karena
memang karena kantornya dekat rumah. 5 menit saja dari rumah. Alasan lain
yang jauh lebih penting soal keamanan dan kecepatan. Karena kegiatan berjualannya
tiap Minggu pagi, maka anak saya mengharapkan sebelum Minggu paket sudah
datang.
Paket pertama yang kami kirim ini berisi full pakaian.Ada pakaian
perempuan dewasa, pakaian anak laki dan anak perempuan.Totalnya 3 kg dengan
biaya pengiriman reguler 105.000. oh iya, jangan khawatir. Pembayaran bisa cash
bahkan bisa dengan QRIS. Dan saya mencoba memakai QRIS.
![]() |
Pembayaran via QRIS (dokumentasi pribadi) |
Nah, biasanya saya juga selalu menggunakan member JNE Loyalty Card untuk setiap transaksi di JNE. Lumayan kalau ada diskon biaya kirim. Namun bulan Mei ini, menurut petugas JNE, promosi potongan biaya pengiriman sedang tidak ada dan hanya akan mendapatkan poin saja kali ini.
![]() |
dokumentasi pribadi |
Walaupun paket reguler, pengiriman ternyata cukup cepat, 2 hari saja. Bahkan yang mengejutkan, sampai ke kos anak saya hampir jam 11 an malam. Wah serajin itu kurirnya dan sedisiplin itu ya JNE. Alhamdulillah paket sampai dan kami merasa tenang. JNE telah membantu kelancaran usaha keluarga yang baru dirintis ini.
JNE Melesat Satset, Inspirasi Tanpa Batas
Berusia 34 tahun di November 2024 lalu, JNE mempunyai area
distribusinya sudah ada di seluruh wilayah Indonesia. Jaringan distribusinya
lebih dari 83.000 titik tujuan termasuk kabupaten, desa bahkan pulau terluar. Gerai penjualan berjumlah lebih
dari 8000 titik dan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh
Indonesia
Mengusung tema “JNE 34 tahun Melesat Sat Set”, di ulang tahunnya
yang ke -34, #JNE34tahun tetap ingin memaknainya dengan integritas tentang kecepatan,
semangat, kekuatan yang akan mendorong JNE untuk fokus kemajuan dan terus
berinovasi.
Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi Soeprapto, dalam suatu kesempatan, mengatakan tagline “
Connecting Happiness” akan diwujudkan melalui berbagai inisiatif dalam
memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, mitra dan seluruh stakeholder.
Harapannya, JNE bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat
Indonesia, khususnya mendukung UMKM.
JNE memang ingin tetap melesat sat set bersama pelanggannya dengan
tagline #connectinghappiness. Juga bagi kami, keluarga kecil yang masih mencoba
membangun bisnis-bisnis sederhana. Semoga melesat sat set, #JNEInspirasiTanpaBatas
yang disebar #JNE, membawa kemanfaatan
yang lebih besar. Buat kita semua, para anak
bangsa yang tak lelah berjuang. Semoga.
#JNE
#ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025
#JNEInspirasiTanpaBatas
Posting Komentar
Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih