FBB
KEB

IHB

Film Komang , Cerita Perjuangan Cinta Raim Laode

 

film komang
foto : tribunmedan.com

Salah satu film drama terbaik di 2025 jatuh kepada film KOMANG

Kalau kalian pernah denger lagu hits Komang yang dinyanyikan Raim Laode, nah inilah kisah nyata yang di film-kan . 

Saya salah satu penggemar lagu Komang. entah kenapa itu lagu terasa banget dibuat dari hati sehingga juga sampai ke hati para pendengarnya. Ada yang suka juga lagu itu? kalau belum suka atau belum tahu, bisa coba dengerin ya hehe

Film Komang sendiri produksi Star Vision, bukan hadir saat lagu itu sednang hits. Raim pernah mengatakan ini karena dia nggak ingin memanfaatkan momen ke hits an lagunya sampai jadi sebuah film saat itu juga.

Makanya film ini baru disetujuinya dua tahun setelah lagu Komang nya beredar dan disukai secara luas di Indonesia.

Film ini sendiri merupakan kisah nyata percintaan Raim Laode, Komika dan penyanyi asal Wakatobi , Sulawesi Tenggara. Raim Laode (Ode) yang awalnya hanya berkarir di kotanya nekad mengembangkan karir ke Jakarta dan berhasil.

Namun sebelumnya, dalam suatu momen pertunjukan stand up comedy, dia pertama kali bertemu dengan Komang , yang merupakan salah satu penonton. Entah memang jodoh, pada suatu hari, Raim kembali bertemu dengan Komang Ade Widiandari yang asli Bali. Singkat cerita mereka saling jatuh cinta.

Namun perjuangan cinta mereka banyak penghalangnya. Salah satunya karena orang tua Komang tak setuju dengan Ode. Apalagi Komang sudah didekati pemuda lain yang menurutnya pantas buat Komang. Penghalang lainnya adalah karena Ode dan Komang punya agama yang berbeda. Ini makin mempersulit hubungan cinta mereka.

Keraguan orang tua Komang terhadap masa depan anaknya dibuktikan Ode dengan meraih karir yang bagus di Jakarta. Ode juga membuktikan bisa menaklukkan hati dan menghargai kepercayaan orang tua Komang yang beragama Hindu dengan tetap mengirimkan dupa ke rumah Komang.

Setelah perjuangan panjang, cinta keduanya berakhir di Pelaminan.

***

Proses syuting di Baubau, Pulau Buton Sulawesi Tenggara, film ini banyak menunjukkan keindahan Sulawesi khususnya Baubau.

Selain soal keindahan alam, film ini juga mengajarkan banyak soal toleransi, perbedaan suka budaya dan perjuangan cinta. Toleransi komunitas Bali di Sulawesi Tenggara terhadap umat Islam dan sebaliknya, juga menjadi poin menarik di film ini.

**

Diperankan dengan baik oleh Aurora Ribero (Komang Ade) dan Kiesha Alvaro (Raim Laode) harus diakui menambah masih hidupnya film ini. Apalagi wajah Aurora yang khas Bali dan logat bicara Kiesha yang sangat Sulawesi, menyempurnakan film ini.

Rating 5/5

Oh iya film ini sudah muncul di bioskop ketika lebaran 2025 lalu dan kemudian muncul di Netflix Agustus 2025.

Ada yang sudah menonton juga? Bagaimana menurut kalian?







   

Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin