FBB
KEB

IHB

Mempersiapkan Dana Darurat Bagi Penghasilan 3 jutaan


Benarkah dana darurat bisa dialokasikan buat mereka yang berpenghasilan Rp 3 juta an? Rasa-rasanya susah ya. Tapi ternyata bisa kok.

Assalamualaikum,

Apa kabar? Semoga sehat selalu. Kali ini saya ingin berbagi soal dana darurat bagi mereka yang berpenghasilan Rp 3 juta-an. Disimak ya. 
Anyway, apakah kalian pernah berpikir kalau kalian tidak akan terkena musibah karena kalian selalu berdoa dan berhati-hati? Apakah kalian pernah berpikir kalau kalian tidak akan pernah jatuh sakit karena pola hidup sehat yang kalian terapkan? Jika iya, sebaiknya kalian buang jauh-jauh pemikiran seperti itu.
Kita semua hanyalah manusia biasa yang pasti pernah sakit atau terkena musibah tak peduli se sehat apapun tubuh kita atau sehati se waspada apapun diri kita.Semua itu pasti akan dating pada kita bahkan pada waktu yang tak diduga-duga. 



persiapan dana darurat hukumnya wajib

Mungkin kita akan merasa aman-aman saja bila kita telah mempersiapkan diri kita untuk hal-hal seperti itu terutama dari segi finansial. Namun apakah kamu pernah membayangkan jika kalian dihadapkan pada suatu cobaan tetapi kalian belum sama sekali mempersiapkan diri untuk menghadapi hal itu? Pasti kamu akan terasa sangat terbebani kan? Kamu harus bersusah payah mencari pinjaman kesana kemari, mencari pekerjaan tambahan untuk mendapatkan uang lebih, dan lebih buruknya lagi kamu harus merelakan properti-propertian  untuk dijual bahkan dengan harga yang murah. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan dana darurat.

Mungkin kalian bertanya-tanya, sepenting apa sih dana darurat itu? Kita akan ambil contoh seperti berikut:

Renata merupakan mahasiswi dari salah satu universitas di Jakarta. Ia selalu menggunakan laptop untuk keperluan sehari-harinya seperti untuk membuat tugas kampus sampai bekerja sebagai freelancer.
Ia biasanya diberi uang saku oleh orang tuanya sebanyak Rp2 juta perbulannya ditambah dengan penghasilannya sebagai freelancer sebesar Rp500 ribu. Meskipun begitu, ia tidak bias mengelola keuangannya dengan baik dan ia juga tidak pernah menyisihkan uangnya untuk dana darurat. Bahkan Renata selalu menghabiskan uang sakunya pada akhir bulan karena orang tuanya selalu mengirim uang tepat waktu.

Pada pertengahan bulan, laptop yang ia gunakan sehari-hari itu hilang dicuri. Untuk melacak pencurinya pun sepertinya juga sulit.
Maka mau tak mau Renata harus membeli laptop baru. Laptop yang harus ia beli seharga Rp6 juta, sedangkan uang sakunya hanya tersisa Rp900 ribu. Lalu ia pun terpaksa mencari pinjaman keteman-temannya agar bisa membeli laptop baru. 
Pasti kalian tidak menginginkan hal itu terjadikan? Itu baru mahasiswa. Bagaimana jika itu terjadi pada pegawai bergaji tetap? Pastinya harus pintar-pintar mengatur keuangan agak tidak terjebak pada utang piutang.

Namun bagaimana tepatnya dana darurat dapat "menyelamatkan" kita dari musibah yang kita alami? Kita akan berikan lagi contoh seperti berikut:

Yusuf adalah seorang Pegawai salah satu bank swasta di Jakarta. Ia mempunyai mobil yang biasa ia kendarai sehari-hari. Ia mempunyai penghasilan sebesar Rp10 juta  dan ia selalu menyisihkan Rp800 ribu untuk dana darurat. Pada suatuhari, mobil yang ia biasa gunakan itu mengalami kerusakan. Biaya untuk memperbaiki mobilnya adalah Rp6 juta, sedangkan Yusuf telah mengumpulkan Rp8 juta dari dana daruratnya. 

Dalam keadaan ini Yusuf tidak terlalu panik karena ia masih mempunyai cukup dana darurat, bahkan dana daruratnya masih tersisa Rp2 juta. Dan dia pikir, kedepannya masih bisa mengumpulkan lebih banyak uang lagi untuk disisihkan ke dana darurat.

BILA HANYA BERPENGHASILAN Rp 3 JUTA-AN


Tapi perlu kamu ketahui, sebenarnya tabungan dan dana darurat itu berbeda. Kalian masih bias mengambil uang tabungan kapanpun kamu mau. Namun untuk mengambil dana darurat kalian harus dihadapkan pada kondisi yang sangat terdesak terlebih dahulu .

Sebut saja  musibah, kehilangan/kerusakan properti, sakit, ataupun jika kalian di PHK. Biasanya tabungan biasanya memiliki tujuan yang spesifik untuk digunakan seperti tabungan pensiun, tabungan sekolah, tabungan untuk membeli kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan  dana darurat hanya boleh diambil dalam situasi yang sangat darurat  dan tidak boleh diambil untuk kebutuhan apapun. 

Lalu bagaimana cara kita mempersiapkan dana darurat? Terutama untuk yang berpenghasilan Rp3 juta an?
Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan menyisihkan 5-10% dari penghasilan bulanan. Jadi kita akan menyisihkan setidaknya Rp150 ribu sampai dengan Rp300 ribu per bulannya. 

Kita ambil contoh kita punya sepeda motor dan kita telah mengumpulkan dana darurat selama 3 bulan yang telah mencapai Rp900 ribu. Dan tanpa disengaja, mengalami kecelakaan motor yang digunakan pun rusak cukup parah. Ternyata biaya perbaikan motor tersebut mencapai Rp500 ribu.

Disini ada dana darurat yang bisa digunakan sebesar Rp900 ribu dan ada sisa Rp 400.000. Disini kita dapat menutupi kebutuhan kita bahkan sampai 3 bulan kedepan.Tapi, bagaimana kita dapat memulai mengumpulkan dana darurat tersebut?

Menurut Leslie Thompson, analis financial menyarankan untuk menabung seminimalnya 3 bulan penghasilan kita. Namun itu semua harus di luar pajak, hutang, tagihan, atau pengeluaran lainnya.Namun, bagaimana kita bias memprioritaskan dana darurat tersebut?

Pertama, kita harus "memperkecil" hutang kita terlebih dahulu. Lalu yang kedua, mulailah memupuk uang yang sangat membantu pada saat yang tak diduga-duga. Lalu yang ketiga, kita harus memikirkan tabungan jangka panjang. Apabila gaji kita hanya berkisar Rp3 jutaan, maka coba mulaidengan target yang lebih kecil untuk dijadikan dana darurat.

Ada beberapa alasan mengapa dana darurat begitu penting.

Pertama, kamu yang  hanya punya satu sumber penghasilan. Bayangkan jika ada PHK di tempat kerja pastilah  akan kebingungan untuk mencari sumber penghasilan baru.
Kedua, bila tinggal di rumah sendiri (bukan mengontrak/menyewa ). Kalian pasti membutuhkan untuk perbaikan kebocoran atap, perbaikan AC,  dan berbagai perbaikan lainnya. Maka dana darurat bisa menjadi jawabannya.
Ketiga, bila memiliki masalah kesehatan. Dana darurat tetap penting untuk dipersiapkan, meskipun telah mempunyai asuransi kesehatan.
Keempat, bila  punya tujuan keuangan yang akan dituju. Tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda. Dari kebutuhan sekolah anak, membeli motor, hingga liburan keluar kota. Kalian pasti juga telah menyisihkan uang kalian untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jangan sampai dana yang telah kalian sisihkan tersebut terpakai untuk keperluan lain. Oleh karena itu, dana darurat akan menutupi biaya keperluan lain tanpa harus memakai dana yang telah kalian sisihkan tersebut  

KEGUNAAN DANA DARURAT
Lalu apa saja sih manfaat dari dana darurat itu? Nah, yang pertama, kamu akan terlindungi dari berbagai macam tagihan. Jika kamu tak punya dana darurat, maka kalian pasti akan tergesa-gesa untuk membayar tagihan-tagihan itu. Kalian juga akan selalu siap jika dihadapkan pada situasi sesulit apapun.
Yang kedua, kalian akan terhindar dari hutang atau kartu kredit. Dana darurat adalah pilihan yang lebih bijak daripada pinjaman dengan bunga yang tinggi.
Ketiga, hubungan kalian dengan teman/kerabat tidak akan rusak bila ada dana darurat. Bayangkan jika kalian meminjam uang dengan jumlah yang besar pada teman / kerabat kemudian kesulitan mengembalikannya.Apalagi bila sampai berurusan dengan debt collector.

Bagaimana menurut kalian? Share ya bila ada usulan lainnya.

Semoga berbahagia..




9 komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
  1. Kalau saya sih ya mbak cara mempersiapkannya adalah dengan cara menabung atau ikut arisan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh rajin ikut arisan ya. Wah kalau arisan blm dapat.. Trus ada kejadian darurat gmn kak?

      Hapus
  2. Ini nih, penting banget yang namanya dana darurat. Alhamdulillah gw sejak pertama kerja udah melek finansial, jadi udah punya dana darurat duluan. Kita harus bikin dana darurat dulu sebelum menabung. Kalo masih sediri, minimal 3 kali gaji. Kalo udah nikah 6 bulan gaji, anak satu 9 kali gaji, anak 2 12 kali gaji. Nah kalo dana ini udah ke kumpul baru deh kita nabung. Yakin deh dengan adanya dana darurat, hidup rasanya tenang. Karna kita tau akan ada dana yang bisa kita pake kalo terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhhh ini kakak, padahal baru merit yaaa..tapi pemikirannya oke banget ttg dana darurat hehehe..

      betul kak, dana darurat bikin hidup tenang kok :)

      Hapus
  3. Dana darurat itu bagi saya penting banget, meski jujur untuk ngumpulinnya amat sangat sulit karena kadang pemasukan dan pengeluaran sungguh bikin ngos-ngosan hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kak rey, ini harus bener2 orang yang disiplin.akupun agak ngos2an hahaha

      Hapus
  4. Penting banget! Tiap gajian, aku slalu nyisihin dana utk emergency ini. Ini udh kyk budget wajib yg ga boleh lupa disisihin, kayak zakat lah. Tp utk jaga2 lainnya, aku g cuma andelin dr dana darurat. Tp juga asuransi. Walo banyak org bilang asuransi itu buang2 duit, buatku ga samasekali. Itu proteksi ku, kalo ada kenapa2 yg mengharuskan kluar uang dlm jumlah gede. Misalnya sakit kritis, ato kematian pasangan. Dana darurat buatku utk emergency yg sifatnya ga terlalu mahal. Kayak itu td, resign dr kerjaan, kehilangan laptop, renovasi kebocoran rumah.

    Tapi asuransi utk hal2 kayak penyakit kritis, pasangan meninggal, rumah terbakar, mobil hilang. Buatku ga masalah utk keluarin dana buat hal2 yg seperti itu. Itung2 itu proteksi kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bener tu kak. alhamdulillah kakak disiplin benget ya. karena kita nggak tau apa yang terjadi kedepan ya

      Hapus
  5. Betul sekali. dana darurat dan penting. Terima kasih sudah sharing untuk case dana darurat dengan penghasilan 3 jutaan.

    BalasHapus
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin