FBB
KEB

IHB

Mendidik Anak Laki-Laki, Ini Cara Yang Tepat

Bagaimana cara yang tepat mendidik anak laki-laki? Bagaimana mempersiapkan mereka agar tak menjadi pribadi yang mudah rapuh dan bisa diandalkan di masa depan? Itu pertanyaan selalu terngiang di pikiran saya, akhir-akhir ini.

Mendidik anak laki-laki haruslah tepat. Bagaimana caranya? Pernah nggak mendengar kalau anak laki-laki harus dipersiapkan dengan baik (melebihi anak perempuan)? Secara umum, saya kurang sependapat akan hal ini. Bagi saya, anak laki-laki dan perempuan harus dididik sesuai porsinya saja.


mendidik anak laki-laki
Anak laki-laki dididik berbeda dengan perempuan



Mereka semua tetap harus berperan dengan baik dalam kehidupan mereka kelak. Mereka harus menjadi pribadi yang mampu berkontribusi minimal bagi diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Untuk anak perempuan, sudah pernah saya bahas, bagaimana mendidik anak perempuan agar mandiri.

Bagaimana dengan anak laki-laki? Tentu saja mereka harus dididik sesuai porsinya. Apalagi kelak mereka akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Akan menjadi imam bagi anak istri dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Dan, katanya ayah berperan penting dalam mendidik anak laki-laki.

BACA JUGA : KEBAHAGIAN KELUARGA ADALAH KUNCI  


AGAR TANGGUH MENGHADAPI KEHIDUPAN


Pertanyaan besarnya, bagaimana agar anak laki-laki dapat menjadi pribadi yang mandiri? Bagaimana agar mereka kelak bisa menghadapi kehidupan yang terkadang tidak di sangka-sangka jalan ceritanya? 

mengapa life skill penting? ? Jenis life skill apa yang harus mereka miliki? Ini beberapa hal yang bisa menjadi pegangan dalam mendidik anak laki-laki :

# BEKALI DENGAN PENDIDIKAN YANG CUKUP

Pendidikan disini tidak hanya pendidikan lewat bangku sekolah saja. Sekolah setinggi mungkin tentu saja harus. Mereka juga harus mempunyai ilmu agama yang baik. Tentu saja sekali lagi terkait dengan posisi mereka di masa depan yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga tadi.

#SKILL " MENCARI " DAN MENGATUR UANG

Tentu saja  bukan mengajari mereka mencari uang sedini mungkin. tetapi mereka harus tau " nilai " dari sebuah uang. Bahkan harus mengerti bagaimana jerih payah orang tua dalam mencari uang. Sehingga diharapkan mereka bisa mengatur uang dengan baik.

Tentu saja kita banyak melihat banyak laki-laki yang tidak mampu atau malas-malasan mencari uang, atau ada lagi tipe yang suka menghamburkan uang atau pernah mendengar lelaki yang pelit terhadap anak istri? Haduh jangan sampai. Ajari mereka peduli terhadap nilai uang namun bukan berarti pelit.

# AJARI DASAR-DASAR PEKERJAAN RUMAHAN

Siapa tahu kelak mereka harus ngekost atau malah tidak sanggup bayar pembantu? Hmm..ajari mereka skill mendasar dalam kehidupan : masak nasi di magic cum, mencuci, menyetrika, ikut bersih-bersih rumah. Walau anak lelaki, harus tetap bisa.

# AJARI JADI PEMIMPIN SKALA KECIL

Seperti apa caranya? Tentu yang harus pertama, dia haris berkaca pada sosok sang ayah. Kemudian, dalam rumah berikan kesempatan untuk belajar bertanggung jawab. Misalnya simpelnya : tugas memeriksa pintu- pintu dan jendela di rumah sebelum tidur. Itu mengajari mereka tanggung jawab juga.

Bagi yang sudah ABG, bisa diajari bertanggung jawab mengantar adik/kakak perempuannya. Intinya belajar melindungi keluarga

#JANGAN LUPA MENDIDIK BERDASARKAN TAHAP USIA


Oh iya jangan lupa untuk didik berdasarkan tahap usia juga. Misal masih balita, bisa diberikan mainan anak laki-laki. Biar dia tidak bias gender.

Bila sudah agak besar, bisa diarahkan untuk kegiatan yang mengarahkan pada "kelelakian" nya. tujuannya jelas, dia mengerti akan identitasnya dan belajar bagaimana para lelaki sebaiknya bersikap.


Tentu saja, tidak ada yang sempurna dalam kehidupan. termasuk juga cara mendidik anak laki-laki maupun anak perempuan. Pengenalan karakter adalah yang utama. Dan hanya orang tua yang paling tepat dalam mengenali karakter buah hatinya. Namun, berbagai upaya harus dilakukan dong ya, agar anak-anak bertumbuh dengan baik.


# AJARI BEREMPATI DAN BERBUAT BAIK

Banyak para lelaki yang ketika dewasa susah sekali berempati. Khususnya kepada istrinya. Katanya sih sih ini didikan keluarga ya. Saya juga nggak tau persis sih. Tapi itu jadi pengingat buat kita semua untuk mengajari mereka berempati kepada yang kesusahan terutama ya. Ajari pula mereka berbuat baik dan tanamkan bahwa kebaikan yang ditanam atau dikerjakan akan membawa kebaikan buat diri mereka sendiri juga. InshaAllah ketika sudah ditanamkan dari kecil, mereka akan menjadi pribadi yang baik kedepannya. Aamiin yra. 

Demikian, sharing saya soal mendidik anak laki-laki dengan cara yang tepat . Mungkin masing-masing dari kita punya gaya masing-masing dalam mendidik anak. Tapi IndshaAllah tujuannya untuk kebaikan anak-anak di masa depan.

Bagaimana menurut kalian?

Semoga kita semua yang diberi amanah anak laki-laki atau perempuan dan mampu mendidik mereka dengan baik ya. Aamiin.


TETAP SEMANGAT





 

11 komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
  1. Saran dari kak Enny betul sekali.
    Sedari kecil, anak-anak dibiasakan diri dibekali disiplin dan tanggung jawab.
    Juga saling bantu satu sama lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mereka harus diajari tanggung jawab dan disiplin. Itu benar-bena bekal masa depan mereka

      Hapus
  2. Mbak, saya kadang agak bingung nih, kalau baca-baca tentang patriarki, di mana sejak kecil orang tua membiasakan asuhan patriarki karena terlalu membedakan anak lelaki dan perempuan.

    Hal itu semacam menanamkan bahwa lelaki itu kuat banget, tidak boleh cengeng dan semacamnya, sementara kadang lelaki boleh saja menangis untuk mengekspresikan perasaannya.

    Hal itu yang membuat banyak lelaki dewasa, kadang jadi anak kecil meski udah nikah.

    Misal kalau marah kabur, butuh berhari-hari menenangkan diri, etdaahh kek abege aja hahaha.

    Demikian pula anak perempuan, seolah dididik jadi lemah, harus lembut, bersihan, dan layaknya perempuan, sehingga mereka menganggap dirinya lemah.

    memang membingungkan sih ya banyaknya pola pikir zaman now ini hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut aku kak Rey, tetap ada yang namanya"kodrat". Laki-laki ya harus berperan dalam rumah tangga sebagai pemimpin, pencari napkah buat anak istri juga. kalau istri kerja ya tambahan aja. Begitu juga perempuan, setinggi apapun harus ingat kodratnya menjaga dan pendidik anak-anaknya.
      Dalam realitas kehidupan nati tentu harus ada kerjasama dan saling melengkapi(idealnya loh ya)

      Dunia kita memang mendewakan patriarki. Kaku kadang-kadang. Cuman dalam prakteknya, ya masih bisa di negosiasikan dalam rumah seharusnya ya. saling membantu demi tujuan bersama.

      Kalau ada lelaki cengeng atau perempuan yang nggak bisa menempatkan diri dengan tepat, mungkin pengaruh ligkungan ya dan didikan. ekali lagi, ini kemungkinan. Kali masih banyak hal lain yang mempengaruhinya..

      menurutku begitu si. Makasih sharingnya kak Rey

      Hapus
    2. Saya senang banget, ternyata masih ada juga yang sepemikiran dengan saya.
      jujur waktu kecil saya benci masuk dapur, meski cewek, saya maunya kerja cari duit, ogah banget jadi IRT.

      Setelah punya anak, saya baru sadar.
      Meski banyak wanita yang bilang, mengasuh anak itu bukan kodrat wanita, menurut saya kodrat.
      Karena tidak ada orang yang sebaik ibu mengasuh anaknya.

      Setidaknya bagi saya :)

      Makanya nih, dalam mengasuh anak-anak, saya benar-benar kayak main layangan banget, tarik ulur mulu.

      Karena saya nggak mau anak juga terlalu patriarki, juga saya nggak mau anak terlalu mengikuti feminisme :D

      Intinya, kodrat tetap ada, dan rumah tangga itu ya kerjasama, bukan kerja satu-satu hahahaha :D

      Hapus
  3. Yap betul, khususnya yang poin 3, setidaknya anak-anak sudah bisa membersihkan dan mrapikan kamar tidur mereka sendiri atau merapikan buku-buku pelajaran mereka.

    Dimulai sejak dini, akan membuat anak lebih disiplin dan mandiri. Nice post

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak Roni, semoga mereka benar-benar bisa disiapkan sejak dini

      Hapus
  4. Setuju mbak Enny,kalo dari kecil anak lelaki sudah diajarkan disiplin maka insya Allah besarnya juga disiplin.

    Perlu juga diajarkan nilai uang agar tidak boros ya, terus juga jadi pemimpin dalam skala kecil, siapa tahu nanti besarnya jadi bupati atau gubernur, orang tua juga ikut bangga.:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha perlu disiapkan tuh soal keuangan, agar gedenya gak boros..
      aamiin siapa tau pengganti anis baswedan :)

      Hapus
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin