![]() |
jl tunjungan tempo dulu (foto: universitas ciputra) |
Buat warga Surabaya dan Jawa Timur, tentu tak asing dengan jalan Tunjungan. Buat para wisatawan, jl Tunjungan tentu jadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
![]() |
jl tunjungan Mei 2024 (dokumentasi pribadi) |
Bila di Yogyakarta ada jalan Malioboro, atau di Bandung ada jalan Braga, maka Surabaya punya jalan Tunjungan. Kekhasan jalan-jalan ini sebenarnya ada persamaannya. Semuanya memanjakan warga kota maupun pengunjungnya dengan aneka pertokoan yang menjual berbagai kebutuhan, hingga menawarkan tempat nongkrong yang nyaman buat yang ingin sekedar bersantai.Jangan lupa juga kulinernya, pasti sangat beragam.
![]() |
view tunjungan siang hari,panas (dok pribadi) |
Untuk jalan Tunjungan, saya selalu menyempatkan mengunjungi jalan ini bila kebetulan ke Surabaya. Hmmm..kalau dulu ke Surabaya, kebanyakan urusan pekerjaan, saat ini kebanyakan ke Surabaya karena urusan keluarga ! Alhamdulillah.
Apa favorit saya di jalan Tunjungan? jujur sih, nongkrongnya saja.Yang lainnya seperti kulineran atau photobox, hanya tambahan saja. Menikmati jalan Tunjungan yang macet (seringnya) sambil berbincang santai sudah jadi hiburan tersendiri. Apalagi banyak disediakan tempat duduk di sepanjang jalan Tunjungan.
**
Jalan Tunjungan Surabaya ternyata mempunyai sejarah panjang. Jalan ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Di kutip dari Kumparan, jalan ini sudah jadi pusat komersial dan bisnis sejak awal abd ke-20 dan dibangun Belanda sebagai penghubung pemukian di selatan-timur-barat Surabaya. Jalan ini juga penghubung dengan area perdagangan lain di Surabaya yaitu wialayah Jembatan Merah Surabaya.
Pusat perdagangan dan trotoar yang menarik sudah menjadi keunggulan Jalan Tunjungan di masa itu sudah ada beberapa bangunan megah.dan kini kita masih bisa melihat jejak sejarahnya seperti di Hotel Majapahit (dahulu hotel Yamato) dan gedung Siola (dahulu bernama Whiteaway Laidlaw and Co). Kalau kawan-kawan masih ingat pelajaran sejarah yaitu perobekan bendera Belanda di hotel Yamato dan hotel Oranje.
***
Seabad kemudian Jl Tunjungan masih eksis. Di sana-sini sudah banyak pertokoan modern, termasuk Tunjungan Plaza yang juga jadi ikonnya Surabaya. Kekayaan kuliner tidak diragunkan lagi, Dari kuliner kaki lima sampai kuliner sekelas bintang lima.
![]() |
hotel majapahit Mei 2024 (dok pribadi) |
Jl Tunjungan melakukan beragam lompatan penting , menyesuaikan zamannya. Namun yang tak berubah, Tunjungan tetap wilayah favorit : merayakan hidup, menikmati romantisme Surabaya hingga memaklumi kebisingan tanpa henti.
![]() |
hotel bersejarah, majapahit (dok pribadi) |
![]() |
Menikmati malam di jlTunjungan (dok pribadi) |
![]() |
bonus photobox 25K (dok pribadi) |
Semoga bermanfaat.
Boleh juga nih masuk list kalo suatu saat ngunjungi Kota Surabaya.
BalasHapus