FBB
KEB

IHB

ETIKA SETELAH RESIGN

apa saja etika setelah resign
mantan teman sekantor yang tetap kompak (dok:pribadi)


Kamu akhirnya bisa resign dari tempat kerjamu sebelumnya yang barangkali menyebalkan. Atau bisa jadi karena kamu sudah mendapatkan tempat kerja baru yang lebih baik. Tapi sebenarnya, ada nggak sih etika ketika kita sudah resign dari sebuah kantor?

Assalamulaikum,

Semoga semuanya selalu sehat meskipun cuaca agak tidak bersahabat ya. Eniwei, kali ini aku mau sharing soal penting. Menurut aku sih penting banget. Apa tu? Penasaran ya. Sesuai judul diatas, aku mau sharing bagaimana sebenarnya etika ketika kamu sudah berhenti dari sebuah kantor atau lingkungan kerja kamu yang lama.


Baiklah, aku akan memulai dengan beberapa ilustrasi.

Beberapa tahun lalu, kami mempunyai seorang teman kantor yang sebenarnya cukup asik. Dia bisa dikatakan bisa bekerja sama dalam tim dengan baik, enak diajak jalan-jalan setelah jam kerja cuman satu hal, dia nggak cocok sama atasan. Hehehe. Masalah biasa sebenarnya. Setiap orang mempunyai kecocokan yang berbeda-beda bukan?


Singkat kata, teman ini akhirnya resing karena hari itu berdebat dengan atasannya di grup WA kantor.

Sekali lagi resign adalah hal biasa. Apalagi teman ini di kemudian hari mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dia diterima sebagai ASN di sebuah Kementerian. Alhamdulillah. Siapapun yang mendengar, senang rasanya. Dia telah menemukan jalan yang lebih baik.

Sayangnya, setahun sampai dua tahun berlalu ada saja “ulahnya”. Yang paling sering adalah memasang status di medsos dan menuliskan panjang lebar kekesalannya bukan hanya terhadap mantan atasanya. Tapi juga “menghina” teman yang masih bertahan seperti tidak bisa mengambil keputusan terbaik dalam hidup.

Well, padahal hidup orang berbeda-beda. Dan setiap orang pasti memiliki alasan resign atau masih bertahan.

Lain lagi cerita teman yang lain. Teman satu ini juga telah bekerja di kantor sekitar 3 tahun. Namun sayang, dia akhirnya harus resign karena bertengkar dengan seorang rekan dalam satu team nya. Sayangnya sekali lagi medsos di salah gunakan.Mulai dari “ mencemarkan” nama baik perusahaan dengan mengatakan tidak membayar hak karyawan sampai menyebarkan ujaran kebencian lainnya. Bahkan kasus terakhir, menyebut-nyebut gaji di perusahaan lama tidak layak, apalagi dibandingkan dengan perusahaan suaminya yang memang BUMN besar.

Banyak lagi kejadian-kejaian lain yang seringkali kita jumpai di lingkungan kita.
Memang barangkali, ada beberapa hal yang memang mengandung kebenaran. Tapi, sekali lagi, setiap orang memiliki jalan sendiri-sendiri. Dan sangat tidak layak, “rahasia” kantor lama diumbar kemana-mana. Termasuk ke medsos bukan?


Sebenarnya ada beberapa etika yang harus dipahami ketika  seseorang sudah resign atau berhenti dari kantornya yang lama

1. BERIKAN KESAN YANG BAIK

Sebelum benar-benar meninggalkan kator lama, ucapkan salam perpisahan yang baik. Dan kalau memungkinkan berkesan. Biarkan teman lama kamu akan mengenangmu dan merindukan hehe.

2. JANGAN MEMBAWA KABUR KLIEN
Ini banyak sekali terjadi. Kamu dan team resign. Eh klienpun ikut berpindah ke perusahaan barumu. Usahakan hal ini tidak terjadi. Serahkan semua data klien dan barang perusahaan yang ada padamu. Kalau kemudian hari klien yang mencarimu, itu persoalan lain lagi.

3. TIDAK PERLU CURHAT UJARAN KEBENCIAN
Mungkin alasan kamu keluar dari pekerjaan adalah ketidakcocokan dengan atasan. Namun jangan sekali-kali menulis isi hati yang berisi kebenacian terhadap atasan. Apalagi di media sosial dengan bnayak pertemanan dengan teman kantor lamamu. Ujaran kebenacian itu juga akan menandakan kamu tidak bisa move on dari kanror lama. Yang paling “merugikan” adalah kamu bisa menyesalinya seumur hidupmu. Karena itu, simpan saja isi hatimu dan pilihlah kata-kata yang baik.

4. “JEMBATAN” BANYAK TEMAN KITA
Jangan lupa, di kantor lama, masih banyak banyak teman kamu yang bekerja disana. Istilahnya kantor lama itu masih menjadi “jembatan” bagi bnayak temanmu untuk mencari penghidupan bagi mereka dan keluarga. Tidak perlu dihina-hina, seburuk apapun yang kamu rasakan.

5. TIDAK PERLU MEMBANGGAKAN PEKERJAAN BARU
Pekerjaan , jabatan, harta dan lainnya hanya titipan, guys. Sadarilah hal tersebut. Tidak perlu membanggakan tempat kerja baru kamu meskipun kamu sangat bersyukur dan bangga luar biasa. Bahkan ketika tempat kerjamu tersebut adalah pekerjaan terbaik sedunia.

Berlakulah biasa saja dan jangan menyombongkan diri. Apa untungnya? Apalagi, kita semua tahu, setiap tempat mempunyai plus dan minus. Akan ada suka dan duka. Lebih baik bila kamu mampu menawarkan bantuan kepada kantor lama bila membutuhkan, kapanpun kamu bisa membantu.

Demikianlah lima tips yang maha penting ketika kamu resign. 

Jangan sampai, karena salah ucapan dan tindakan, kamu di cap teman-temanmu sebagai pribadi yang tidak baik. Yang lebih parah lagi, namamu di blacklist perusahaan lain.

Oke, tetap semangat dan semoga apa yang kita lakukan membwa keberkahan. Aamiin

23 komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
  1. Trims mba. Meski saya pindah bukan karena resign namun ini sangat berarti untuk menjaga hubungan dgn teman2 di kantor lama

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang day.idealnya jaga hubungan yaaa hehe

      Hapus
  2. Sangat tidak etis sampai membawa kabur klien kantor sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhu betul kak Intan.tapi ada yang kayak gitu :(

      Hapus
  3. Seumur karir, saya pernah satu kali resign dari kantor. Memang bagusnya tetap menjaga hubungan dengan teman-teman di kantor lama.

    Terima kasih untuk artikelnya, Kak. Salam hangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas @adhi. baiknya gitu. Jangan bikin masalah aja udah bagus.
      terima kasih sudah berkunjung :)

      Hapus
  4. Wah, ada orang yang seperti itu ya?

    Kalau saya malah mau nangis ketika mau resign dari kantor yang lama, hohoho. Rasanya sedih banget harus berpisah dengan teman-teman. *jadi curcol*. XD

    BalasHapus
  5. Wah iya ya ada benernya juga meskipun udah resign ya ada baiknya tetap menjaga hubungan baik. Seburuk apapun yang didapat dari mantan atasan ya tetap disimpan sajalah dan jadikan pelajaran saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bgt. bgsnya jaga hubungan baik, siapa tau ada rejeki lain disana hehe

      Hapus
  6. Ini harusnya kalo resign pasti ad sedih sih karena pisah sma tmen2 yg ud ccok dan bkin nyaman .. Tp msh ad y org yg gitu malah menjelek2an, ga malu apa ya dia sndiri dluny kerja disitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah.ada yang nggak tau malu, malah malu2in hehe

      Hapus
  7. Tips ya keren mbaa😍 ilmu ini pasti kepake bgt dong ya... Karena bahasan resign ini sangatlah sensitif hhe

    BalasHapus
  8. Gimana ya rasanya resign 😂😂 v pernah nyobain sih Eny ahahaha.
    Tips nya keren bgt mba

    BalasHapus
  9. aku sudah lupa En masa-masa pasca resign. Tapi yang jelas menikmati banget hehehe. Aku ceritakan aja apa adanya kenapa resign kl ditanya, intinya yang namanya kerja ya capek dan fisikku nggak kuat. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah.mia sdh kada ingat jar heheheh.kelawasan dah resign ikam mi

      Hapus
  10. Parah sih kalau ada teman yang begitu. Dia bisa resign saja seharusnya bersyukur, jangan sampai mencela yang masih bertahan di sana. Mungkin kesempatan yg dimiliki mereka yg bertahan tdak sebanyak dirinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak parah deh ah.semoga kita nggak kayak gitu, jd pelajaran

      Hapus
  11. Seumur2 cuma pernah 1x resign karena cuma pernah kerja 1x dan gak lanjut ke tempat lain. Hihihi dan bener banget, etika nya adalah tidak menebar ujaran kebencian..bagaimana pun kita pernah menggantungkan nafkah hidup dari hasil tempat kerja tsb ya

    BalasHapus
  12. Wah kalo sampe bikin status d medsos itu gak dewasa banget sih menurutku. Misalkan ada masalah harus d bicarakan baik baik biar resignnya juga enak.


    Salam,

    www.rizkyashya.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul ashya.itu menunjukkan ketidakdewasaan :) tengkyuuu dah mampir

      Hapus
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin