FBB
KEB

IHB

(Pengalaman) Mengunjungi Pasar Terapung 2022

Pasar terapung Lokbaintan sudah lama melegenda sebagai  icon wisata kota Banjarmasin. Mencoba kembali wisata Pasar Terapung di tahun baru 2022.

 

 

pasar terapung 2022

Rencana ke Pasar terapung Lokbaintan mendadak sebenarnya. Adik yang dari bandung kebetulan datang ke Banjarmasin. Juga sepupu yang di Jakarta kebetulan lagi tugas di Kalsel. Jadilah kami berpikir, wisata kemana enaknya. Akhirnya kami memilih Pasar Terapung Lok Baintan.

Setelah rute sudah sepakat, hal kedua yang harus kami lakukan adalah mengkoordinir siapa saja yang mau ikut. Akhirnya terkumpul 3 keluarga dengan jumlah yang ikut mencapai 18 orang. Nah berarti kami harus mencari klotok (kapal motor) yang agak besar minimal muat buat 20 orang.

pemandangan pasar terapung

Sempat beberapa kali mencari via intagram, akhirnya sepupu menemukan yang cocok lewat kartu nama yang pernah di dapatkan di warung soto hehe. Kamipun memilih klotok ini, yang muat 20 orang , dengan rute Soto Bang Amat (Banjarmasin)-Pasar Terapung Lokbaintan PP dengan harga sewa Rp 400.000.  Jujur sih, untuk kenyamanan dan keringanan biaya piknik, kami patungan. Kebetulan yang ikut emang saudara semua hehe.

Pasar Terapung Lok Baintan 2022

2 januari 2022, Minggu habis sholat Subuh di rumah (5.15 WITA) kami berangkat dari rumah masing-masing dengan titik point nya di Soto Bang Amat, Banua Anyar Banjarmasin. Soto yang tentu juga sudah melegenda di Banjarmasin. Kapan-kapan saya tulis deh ya.

Kurang lebih 10 menit an perjalanan dari rumah kami sudah sampai di Soto Bang Amat yang memang belakangnya sudah sungai. Di sana lah klotok dan para pengemudinya sudah menunggu.

Ternyata bukan kami saja yang berangkat, ada banyak rombongan lain dengan klotok masing-masing disana.

harga klotok pasar terapung

Sekitar 5.30 WITA kami memulai perjalanan dengan bismillah. Alhamdulillah cuaca pagi itu bersahabat tapi tentu masih sangat gelap. Karena memang waktu subuh di Banjarmasin sekitar jam 5 pagi. Jadi 5.30 masih terdengar suara zikir dari mushola atau mesjid-mesjid seputaran kota.

Perjalanan tentu saja menyenangkan walau dingin terasa menyapa. Sebagian anggota rombongan sudah naik ke atas klotok, yang memang disediakan pamannya (Paman, penggilan buat abang-abang di Banjarmasin) sebuah karpet, sehingga nyaman buat duduk-duduk diteman angin sepoi-sepoi hehe.

Kami melewati berbagai lokasi yang biasa kami lewati via darat misalnya saja sepanjang jalan sungai lulut yang sering kami lalui via darat juga hehe.

pasar terapung lok baintan

 

Kurang lebih 1 jam perjalanan kami tiba di pasar terapung Lok Baintan. Oh iya, kalau dihitung dari Banjarmasin, lokasi pasar terapung lok baintan ini sekitar 10 km saja. Letak persisnya di sugai pinang Banjar, di desa Sungai Pinang, kecamatan Sungai Tabuk, Banjar.

Pasar Terapung Lok Baintan ini tak banyak bedanya dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito atau bahkan pasar terapung yang terletak di siring kota Banjarmasin. Intinya orang berjualan dan jual beli dilakkan via masing-masing jukung /klotok.

Pasar tradisional dari atas jukung yang sudah ada sejak zaman kesultanan banjar  ini menjual berbagai dagangan misal buah-buahan, ikan-ikan an, menu sarapan pagi sampai souvenir juga ada. Lengkaplah. Berlangsung hanya sekitar 2-3 jam. Makanya harus datang pagi banget biar ketemu pasar yang masih rame.

 

Apa saja yang dijual di pasar terapung Lok Baintan?

Kami sih membeli berbagai macam di pasar terapung. Karena kami semua bukan turis asli dan pintar berbahasa Banjar, kemungkinan buat “dimahalin” harga sangat kecil.

Menurut pendapat aku dan anggota rombongan lain, semua yang kami beli dan temui di pasar terapung sangat murah-murah. Bahkan kadang lebih murah dari beli di daratan hahaha.

Di pasar terapung antara lain kami membeli :

-       Nasi kuning buat sarapan 7000/bungkus

-       Pundut nasi 10 ribu dapat tiga

-       Sekeranjang jeruk sunkis 20.000

-       Sekeranjang jeruk lokal 20.000

-       Rambutan 3 ikat 15.000

-       Peyek 5000

-       Kue cincin 15000 per bungkusnya

-   Ikut foto di jukung pedagang bayar 5ribu atau seiklasnya atau boleh juga sekedar beli dagangannya.

Apa lagi ya. Kayaknya itu saja yang aku dan rombongan beli. Puas di pasar terapung, kami akhirnya kembali lagi ke dermaga awal yaitu di soto Bang Amat.

Kebanyakan pelancong lain makan di warung soto bang amat usai ke pasar terapung. Namun kami tidak makan tapi langsung lanjut pulang ke rumah masing-masing karena memang jaraknya tidak jauh dari rumah.

Sekian cerita tentang pasar terapung lok baintan, sampai jumpa lagi di cerita travelling lainnya ya

 

 

4 komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
  1. Review yang menarik. Kapan ya, saya bisa ke sana. Terima kasih telah berbagi informasi, Mbak. Selamat malam minggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya kak sudah berkunjung, kalau ke Banjarmasin kabari ya, biar bisa ke pasar terapung bareng

      Hapus
  2. Masih nyusun rencana buat ke Banjarmasin, semoga bisa segera ke sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga segera ya ke Banjarmasin,kabar2i yaaa ntar
      kalimantan menarik loh hehe

      Hapus
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin